Kamis, 05 November 2015
Kamis, 29 Oktober 2015
Selasa, 27 Oktober 2015
Kamis, 01 Oktober 2015
SOAL LANDASAN PENDIDIKAN
KELOMPOK IV
LANDASAN EKONOMI PENDIDIKAN
John Rafafy Batlolona & Adetya Dewi
Wardani
1.
Sebutkan 4 kendala internal yang menghambat
pemerataan pendidikan di Indoneisa, jika dikaitkan dengan pembiayaan yang
begitu besar yang berasal dari pemerintah sejumlah 20% untuk pendidikan.
Jawaba.
4 kendala intenal antara lain :
1)
Kedala geografis, artinya banyak pulau-pulau
atau daerah-daerah yang sulit dijangkau pendidikan karena faktor komunikasi.
2)
Sarana pendidikan yang terbatas akibat alokasi
dana yang minim, artinya pemerintah sudah menganggarkan 20% khusus pendidikan
tetapi kebutuhan dana untuk memperbaikan bangunan sekolah, laboratorium masing
kurang.
3)
Pemerintah masih mengutamakan pembangunan ekonomi
sebagai prioritas, sementara pendidikan belum memperoleh proposi yang wajar.
4)
Perencanaan pendidikan yang masing setralistrik
yang mengabaikan kemampuan dan karakteritik daerah
2.
Bagaiama sumber pendapatan untuk sekolah negeri
dan sekolah swasta untuk pengembangan pendidikan.
Jawab.
Sekolah Negeri, sumber pendapatan sekolah berasal
sepenuhnya dari pemerintah berupa Dana BOS yang didapatkan sepenuhnya untuk
pengembangan sekolah (biayar twiwulan). Dan dana alokasi khusus (DAK) untuk
perbaikan bangunan sekolah dan laboratorium.
Sekolah swasta, sumber pendapatan juga berasal dari
pemerintah berupa dana BOS dan diterima secara triwulan, dan sumbangan dari
orang tua berupa SPP untuk pengembangan dan operasional sekolah.
3.
Sebutkan dan jelaskan dua prinsip utama yang
diterapkan oleh sekolah swasta untuk pengelolaan keuangan sekolah agar pendidikan
dapat berjalan dengan lancar.
Jawab.
1)
Evaluasi agar kegiatan pendidikan berjalan
sesuai program, artinya lembaga
pendidikan harus mampu mendayagunakan sumber pemasukannya pertama- tama untuk
membiayai kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Biaya kegiatan ini dapat
disebut dengan biaya operasional, yaitu biaya yang dibutuhkan untuk membuat
sekolah dapat beroperasi dengan baik. Besaran biaya operasional tentu saja
harus secara timbal balik disesuaikan dengan target program dari setiap
sekolah. Di sisi lain, program dan kegiatan sekolah juga harus memperhatikan
besaran sumber dana yang dimiliki, yaitu sebesar pengeluaran optimal yang
mungkin dikeluarkan berdasarkan sumber pemasukan, yang rata-rata sebesar 50%
sampai 75% dari total pemasukan.
2)
Evalusi agar lembaga pendidikan terus
berkembang, artinya sekolah
harus mengalokasikan sebagian pemasukannya untuk keperluan pengembangan
sekolah, yaitu usaha untuk membuat kualitas dan kuantitas pelayanannya
ditingkatkan. Secara sederhana dapat dijelaskan, bila sekolah mampu
mengalokasikan anggaran pengembangan sebesar 10% misalnya, maka pengembangan
sekolah akan meningkat sebesar 10% setiap tahun. Pengembangan tersebut dapat
berupa pengembangan sarana-prasarana, program, penelitian bahkan pembukaan
sekolah baru. Hal ini diperlukan mengingat sekolah swasta tidak mungkin
bergantung pada siapapun kecuali pada dirinya sendiri. Hal lain juga adalah
adanya evaluasi terus menurus untuk memonitoring pendidikan yang berjalan dalam
1 bulan, 6 bulan atau 1 tahun. Sehingga adanya pembenahan untuk pendidikan
khusus untuk 8 standar pendidikan
4.
Bagaimanakah perbedaan kebijakan pemerintah ditinjau
dari pendanaan pendidikan antara negara Indonesia, Finlandia, dan Korea
Selatan? Manakah yang paling efektif?
Jawaban.
Indonesia:
Dana pendidikan di
Indonesia diperoleh dari tiga sumber yaitu dana dari pemerintah pusat (APBN dan
DPPN), pemerintah daerah (APBD). DPPN dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana
Pendidikan (LPDP) yang merupakan gabungan kementrian pendidikan dan kebudayaan
dan kementrian pendidikan dan masyarakat dari sumbangan masyarakat maupun dari
Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP)
Finlandia:
Tanggungjawab pendanaan
dibagi antara pemerintah federal dan pemerintah kota. Pemerintah federal menanggung
biaya pendidikan di sekolah sebesar 57% dan sisanya 43% ditanggung oleh
pemerintah kota. Jumlah sekolah swasta hanya sedikit di Finlandia. Sebagian
besar sekolah swasta tersebut adalah sekolah berbasis agama. Sekolah swasta
yang ada di Finlandia mendapatkan dana yang sama besar dari pemerintah dengan
sekolah negeri dan diminta untuk menggunakan standar pembiayaan yang sama
dengan sekolah negeri.
Korea:
Korea Selatan menerapkan pendidikan gratis hingga ke
jenjang pendidikan menengah pertama (setara SMP di Indonesia). Anak-anak
dibebaskan dari biaya pendidikan hingga berusia 15 tahun. Setelah memasuki
pendidikan tinggi, biaya pendidikan ditanggung oleh masyarakat sendiri, namun
hal ini tidak memengaruhi turunnya tingkat pendidikan di Korea Selatan.
Di antaraka ketiga negara pengalokasian dana pendidikan
yang paling efektif adalah Finlandia karena dapat menjangkau semua lapisan
masyarakat, merata antara siswa miskin dan siswa kaya, serta mudah dilakukan
monitoring dan evaluasi terhadap penggunaan dana pendidikan.
5.
Manakah yang lebih baik diprioritaskan, pengaturan
kebijakan di bidang ekonomi atau di bidang pendidikan? Mengapa?
Jawaban.
Peningkatan bidang pendidikan ataupun ekonomi masing-masing
diprioritaskan dulu. Bidang ekonomi akan mendukung kemajuan pendidikan, dan
kemajuan pendidikan akan mendukung ekonomi. Namun lebih baik bila salah satu
bidang difokuskan secara berkelanjutan, sehingga bidang lain juga akan
meningkat secara berkelanjutan.
Rabu, 26 Agustus 2015
Course Outline , Landasan Pendidikan , S2 Pendidikan Fisika UM Malang
Course Outline
Matakuliah di Program S2 Pendidikan Fisika
A. Identitas Matakuliah
Nama Matakuliah : Landasan Pendidikan dan
Pembelajaran
Kode : MKDK 510
Sks/js : 2/2
Semester : Genap 2015/2016
Dosen : Dr. HM. Wartono, M.Pd/ Dr. Supriyono Koes H., M.Pd, MA
B. Deskripsi Matakuliah
Matakuliah ini
difokuskan pada kajian persoalan pendidikan fisika dengan menggunakan landasan
filosofis, historis, sosiologis dan psikologis. Pandangan,
pendekatan dan proses perencanaan, pengembangan dan pelaksanaan pembelajaran
dalam latar pembelajaran formal, non-formal atau informal, yang meliputi antara
lain pandangan-pandangan tentang belajar, teori belajar dan teori pembelajaran,
taksonomi tujuan pembelajaran, karakteristik peserta belajar, strategi dan
metode pembelajaran, pengelolaan kelas, dan evaluasi sistem pembelajaran.
C. Kompetensi
Setelah terlibat secara aktif, mahasiswa mampu:
1.
Mengidentifikasi, mengkaji, dan
memecahkan masalah pendidikan fisika berdasarkan landasan filosofis, historis,
sosiologis, dan psikologis pendidikan.
2.
Memahami dan menerapkan
pandangan, pendekatan, teori, dan strategi pembelajaran dalam perencanaan dan
pengembangan pendidikan fisika.
3.
Memahami dan menerapkan
pengelolaan kelas beserta evaluasinya.
D. Materi Ajar
1. Landasan historis pendidikan
2. Landasan filosofis pendidikan
3. Landasan legalitas, dan politis pendidikan
4. Landasan ekonomi pendidikan
5. Landasan sosiologis pendidikan
6. Landasan Kurikuler pendidikan
7. Teori-teori proses pembelajaran
8. Teori-teori perkembangan kognitif
9. Teori-teori konteks sosial
10. Pengorganisasian isi pembelajaran
11. Model-Model Pembelajaran Konstruktivistik
12. Evaluasi pembelajaran
E. Rencana Kegiatan
Pembelajaran
Pertemuan ke
|
Sub-Materi
|
Metode/Kegiatan Pembelajaran
|
Rujukan
|
1
|
Pendahuluan
|
Presentasi, diskusi, konfirmasi
|
Course Outline
|
2
|
Landasan
historis pendidikan
|
Presentasi, diskusi, konfirmasi
|
Ornstein dkk, 2012
|
3
|
Landasan
filosofis pendidikan
|
Presentasi, diskusi, konfirmasi
|
Ornstein dkk, 2012
|
4
|
Landasan
legalitas dan politis pendidikan
|
Presentasi, diskusi, konfirmasi
|
Ornstein dkk, 2012
|
5
|
Landasan ekonomi
pendidikan
|
Presentasi, diskusi, konfirmasi
|
Ornstein dkk, 2012
|
6
|
Landasan
sosiologis pendidikan
|
Presentasi, diskusi, konfirmasi
|
Ornstein dkk, 2012
|
7
|
Landasan
kurikuler pendidikan
|
Presentasi, diskusi, konfirmasi
|
Ornstein dkk, 2012
|
8
|
Tes Tengah Semester
|
||
9
|
Teori-teori
proses pembelajaran
|
Presentasi, diskusi, konfirmasi
|
Gredler, 2009
|
10
|
Teori-teori
perkembangan kognitif
|
Presentasi, diskusi, konfirmasi
|
Gredler, 2009
|
11
|
Teori-teori
konteks sosial
|
Presentasi, diskusi, konfirmasi
|
Gredler, 2009
|
12
|
Pengorganisasian isi pembelajaran
|
Presentasi, diskusi, konfirmasi
|
Arends, 2012
|
13
|
Model-model
Pembelajaran Konstruktivistik
|
Presentasi, diskusi, konfirmasi
|
Arends, 2012
|
14
|
Evaluasi pembelajaran
|
Presentasi, diskusi, konfirmasi
|
Arends,2012
|
15
|
Tes Akhir Semester
|
||
16
|
Pemantapan Persiapan UAS
|
F.
Penilaian
1. Setiap kelompok membuat makalah (print
out) dan menyajikan pada topik yang ditentukan (A1).
2. Setiap kelompok merevisi makalah A1
berdasarkan masukkan kelompok lain dan dosen dalam bentuk soft copy A2
3. Setiap mahasiswa mengikuti tes tengah dan
akhir semester (A3 dan A4) Landasan Pendidikan dan
Pembelajaran.
4. Nilai akhir = (A1 + A2 + A3 +
2A4)/5
G. Sumber Rujukan
1. Anderson, LW dan Krathwohl,
DR, 2001 A Taxonomy for Learning Teaching and Assessing. New York:
Addison Wesly Longman Inc
2. Arends, R. I. 2012. Learning to Teach. New York:
McGraw-Hill.
3. Barba, R.H. 1995. Science
in the ulticultural Classroom. Boston: Alyn &Bacon
4. Joyce, W., & Weil, M.
(with Calhoun, E). 200. Models of Teaching. Sixth Edition. Boston: Allyn
Bacon, A Pearson Education Company
5. Lawson, A.E.. 1994. Science
Teaching and the Development of Thinking. California: Wadsworth Publishing
Company
6. Ornstein, A. C., Levine, D.
U., dan Gutek, G. L. 2011. Foundations of
Education. Belmont, CA: Wadsworth.
7.
Gredler, M. 2009. Learning and
Instruction, Theory into Practice. Upper Saddle River, N J: Merrill.
8.
Sabtu, 22 Agustus 2015
Course Outline S2 Pendidikan Fisika
Course Outline
Matakuliah di Program S2
Pendidikan Fisika
A.
Identitas
Matakuliah
1. Nama Matakuliah : Mekanika Klasik
2. Kode : 522
3. Sks/js : 2/2
4. Semester : 1
5. Dosen : Dr. Markus Diantoro, M.Si
B.
Deskripsi
Matakuliah
Kuliah Mekanika klasik ini dimaksudkan untuk
memberikan wawasan tentang konsep-konsep fisika dalam tinjauan mekanika secara klasik yang lebih umum. Materi kuliah
difokuskan pada pembahasan materi mekanika Newton, kalkulus
variasi, persamaan gerak Lagrange, persamaan Hamiltonian, gerak dalam
medan gaya sentral, kinetika tumbukan dua benda, gerak dalam kerangka acuan
non-inersial, dinamika benda tegar, sistem osilasi kecil, dan teori
relativitas khusus.
C.
Kompetensi
Mampu menganalisis posisi, kecepatan, percepatan pada
tiga sistem koordinat berbeda
Mampu menganalisis sistem gerak dengan acuan inersial
dan rotasional
Mampu menganalisis rotasi benda tegar berkaitan dengan
tensor inersia dan sumbu utama
Mampu membuat generalisasi koordinat, gaya, energi
sistem gerak
Mampu menganalisis sistem gerak dengan persamaan
Lagrange
Mampu menganalisis sistem gerak dengan persamaan
Hamilton
Menganalisis persamaan Schroedinger berdasarkan
persamaan Hamilton
D.
Materi Kuliah
Cartesian Coordinate, Cylindrical Coordinate, Spherical Coordinate
Describing Position, and its
derivation in term of time in 3D, and 3 coordinates
Forces and Newton System, Simple motions, Damped motions
Celestial Mechanics, Rigid Body motions
Calculus Variations
Lagrange’s Formulation, Simple Lagrange Systems
Hamilton’s Formulation, Simple Hamilton Systems
Schroedinger Equations
E.
Rencana
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke
|
Sub-Materi
|
Metode/Kegiatan Pembelajaran
|
1
|
Deskripsi Mekanika
klasik-kuantum. Representasi posisi dalam Tiga sistem koordinat utama dan
turunannya,
|
DI, Kerja kelompok, Diskusi
kelompok
|
2
|
Representasi posisi,
kecepatan dan kecepatan dalam Tiga sistem koordinat utama dan turunannya,
|
DI, Kerja Mandiri, Diskusi
kelompok
|
3
|
Mekanika Newton dengan sistem koordinat inersial dan rotasi
|
DI, Kerja kelompok, Diskusi
kelompok
|
4
|
Mekanika Benda Tegar; Rotasi Inersial,
|
DI, Kerja kelompok, Diskusi
kelompok
|
5
|
Tensor Inersia, Energi
kinetik rotasional benda tegar
|
DI, Kerja kelompok, Diskusi
kelompok
|
6
|
Sumbu utama dan transformasi
sumbu utama
|
DI, Kerja kelompok, Diskusi
kelompok
|
7
|
Top-tip teori
|
Tugas mandiri, diskusi
kelompok
|
8
|
UTS I
|
NA
|
9
|
Persamaan Lagrange;
Koordinat umum, Gaya umum
|
DI, Kerja kelompok, Diskusi kelompok
|
10
|
Pers Lagrange untuk
Nonholonomik dan aplikasi sederhana
|
DI, Kerja kelompok, Diskusi
kelompok
|
11
|
Analisis gerak gabungan
|
DI, Tugas mandiri, Diskusi
kelompok
|
12
|
Teori Hamilton: Persamaan
Hamilton
|
DI, Kerja kelompok, Diskusi
kelompok
|
13
|
Persamaan Lagrange dari
Prinsip Hamilton dan aplikasi sederhana
|
DI, Kerja kelompok, Diskusi
kelompok
|
14
|
Analisis gerak gabungan
dengan persamaan Hamilton
|
Tugas mandiri
|
15
|
Hamiltonian dan Persamaan
Schroedinger
|
DI, Kerja kelompok, Diskusi
kelompok
|
16
|
UTS II
|
NA
|
F.
Penilaian
Bobot:
Aktivitas dan ide =
0,5, kehadiran dll. = 0,5, Tugas mandiri = 1, UTS = 2, UAS=2.
G.
Sumber
Rujukan
1. Josef S. Torok, Analytical Mechanics with an
Introduction to Dynamical System, John Wiley and Son, New York, 2000
2. J. Michael Finn. Classical Mechanics, Infinity Sceince
Press , Massachuset, 2008
3. David Hestetness, New Foundation for
Classical Mechanics, Kluwer Academic Pub. New York, 2002
4. Walter Greiner, System of Particles and Hamiltonian
Dynamics, NY 2003
5. Atam P Arya etc..
H. Peralatan/ Media
1. Komputer/ laptop
Langganan:
Postingan (Atom)