Kamis, 01 Oktober 2015

SOAL LANDASAN PENDIDIKAN
KELOMPOK IV
LANDASAN EKONOMI PENDIDIKAN

John Rafafy Batlolona & Adetya Dewi Wardani


1.                  Sebutkan 4 kendala internal yang menghambat pemerataan pendidikan di Indoneisa, jika dikaitkan dengan pembiayaan yang begitu besar yang berasal dari pemerintah sejumlah 20% untuk pendidikan.
Jawaba.
4 kendala intenal antara lain :
1)        Kedala geografis, artinya banyak pulau-pulau atau daerah-daerah yang sulit dijangkau pendidikan karena faktor komunikasi.
2)        Sarana pendidikan yang terbatas akibat alokasi dana yang minim, artinya pemerintah sudah menganggarkan 20% khusus pendidikan tetapi kebutuhan dana untuk memperbaikan bangunan sekolah, laboratorium masing kurang.
3)        Pemerintah masih mengutamakan pembangunan ekonomi sebagai prioritas, sementara pendidikan belum memperoleh proposi yang wajar.
4)        Perencanaan pendidikan yang masing setralistrik yang mengabaikan kemampuan dan karakteritik daerah
2.                  Bagaiama sumber pendapatan untuk sekolah negeri dan sekolah swasta untuk pengembangan pendidikan.
Jawab.
Sekolah Negeri, sumber pendapatan sekolah berasal sepenuhnya dari pemerintah berupa Dana BOS yang didapatkan sepenuhnya untuk pengembangan sekolah (biayar twiwulan). Dan dana alokasi khusus (DAK) untuk perbaikan bangunan sekolah dan laboratorium.
Sekolah swasta, sumber pendapatan juga berasal dari pemerintah berupa dana BOS dan diterima secara triwulan, dan sumbangan dari orang tua berupa SPP untuk pengembangan dan operasional sekolah.

3.                  Sebutkan dan jelaskan dua prinsip utama yang diterapkan oleh sekolah swasta untuk pengelolaan keuangan sekolah agar pendidikan dapat berjalan dengan lancar.
Jawab.
1)   Evaluasi agar kegiatan pendidikan berjalan sesuai program, artinya lembaga pendidikan harus mampu mendayagunakan sumber pemasukannya pertama- tama untuk membiayai kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Biaya kegiatan ini dapat disebut dengan biaya operasional, yaitu biaya yang dibutuhkan untuk membuat sekolah dapat beroperasi dengan baik. Besaran biaya operasional tentu saja harus secara timbal balik disesuaikan dengan target program dari setiap sekolah. Di sisi lain, program dan kegiatan sekolah juga harus memperhatikan besaran sumber dana yang dimiliki, yaitu sebesar pengeluaran optimal yang mungkin dikeluarkan berdasarkan sumber pemasukan, yang rata-rata sebesar 50% sampai 75% dari total pemasukan.
2)   Evalusi agar lembaga pendidikan terus berkembang, artinya sekolah harus mengalokasikan sebagian pemasukannya untuk keperluan pengembangan sekolah, yaitu usaha untuk membuat kualitas dan kuantitas pelayanannya ditingkatkan. Secara sederhana dapat dijelaskan, bila sekolah mampu mengalokasikan anggaran pengembangan sebesar 10% misalnya, maka pengembangan sekolah akan meningkat sebesar 10% setiap tahun. Pengembangan tersebut dapat berupa pengembangan sarana-prasarana, program, penelitian bahkan pembukaan sekolah baru. Hal ini diperlukan mengingat sekolah swasta tidak mungkin bergantung pada siapapun kecuali pada dirinya sendiri. Hal lain juga adalah adanya evaluasi terus menurus untuk memonitoring pendidikan yang berjalan dalam 1 bulan, 6 bulan atau 1 tahun. Sehingga adanya pembenahan untuk pendidikan khusus untuk 8 standar pendidikan
4.                  Bagaimanakah perbedaan kebijakan pemerintah ditinjau dari pendanaan pendidikan antara negara Indonesia, Finlandia, dan Korea Selatan? Manakah yang paling efektif?
Jawaban.

Indonesia:
Dana pendidikan di Indonesia diperoleh dari tiga sumber yaitu dana dari pemerintah pusat (APBN dan DPPN), pemerintah daerah (APBD). DPPN dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang merupakan gabungan kementrian pendidikan dan kebudayaan dan kementrian pendidikan dan masyarakat dari sumbangan masyarakat maupun dari Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP)

Finlandia:
Tanggungjawab pendanaan dibagi antara pemerintah federal dan pemerintah kota. Pemerintah federal menanggung biaya pendidikan di sekolah sebesar 57% dan sisanya 43% ditanggung oleh pemerintah kota. Jumlah sekolah swasta hanya sedikit di Finlandia. Sebagian besar sekolah swasta tersebut adalah sekolah berbasis agama. Sekolah swasta yang ada di Finlandia mendapatkan dana yang sama besar dari pemerintah dengan sekolah negeri dan diminta untuk menggunakan standar pembiayaan yang sama dengan sekolah negeri.

Korea:
Korea Selatan menerapkan pendidikan gratis hingga ke jenjang pendidikan menengah pertama (setara SMP di Indonesia). Anak-anak dibebaskan dari biaya pendidikan hingga berusia 15 tahun. Setelah memasuki pendidikan tinggi, biaya pendidikan ditanggung oleh masyarakat sendiri, namun hal ini tidak memengaruhi turunnya tingkat pendidikan di Korea Selatan.

Di antaraka ketiga negara pengalokasian dana pendidikan yang paling efektif adalah Finlandia karena dapat menjangkau semua lapisan masyarakat, merata antara siswa miskin dan siswa kaya, serta mudah dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap penggunaan dana pendidikan.

5.                  Manakah yang lebih baik diprioritaskan, pengaturan kebijakan di bidang ekonomi atau di bidang pendidikan? Mengapa?
Jawaban.

Peningkatan  bidang pendidikan ataupun ekonomi masing-masing diprioritaskan dulu. Bidang ekonomi akan mendukung kemajuan pendidikan, dan kemajuan pendidikan akan mendukung ekonomi. Namun lebih baik bila salah satu bidang difokuskan secara berkelanjutan, sehingga bidang lain juga akan meningkat secara berkelanjutan.

Rabu, 26 Agustus 2015

Course Outline , Landasan Pendidikan , S2 Pendidikan Fisika UM Malang




Course Outline
Matakuliah di Program S2 Pendidikan Fisika

A.     Identitas Matakuliah
Nama Matakuliah             : Landasan Pendidikan dan Pembelajaran
Kode                                 : MKDK 510
Sks/js                                : 2/2
Semester                           : Genap 2015/2016
Dosen                               : Dr. HM. Wartono, M.Pd/ Dr. Supriyono Koes H., M.Pd, MA

B.     Deskripsi Matakuliah
Matakuliah ini difokuskan pada kajian persoalan pendidikan fisika dengan menggunakan landasan filosofis, historis, sosiologis dan psikologis. Pandangan, pendekatan dan proses perencanaan, pengembangan dan pelaksanaan pembelajaran dalam latar pembelajaran formal, non-formal atau informal, yang meliputi antara lain pandangan-pandangan tentang belajar, teori belajar dan teori pembelajaran, taksonomi tujuan pembelajaran, karakteristik peserta belajar, strategi dan metode pembelajaran, pengelolaan kelas, dan evaluasi sistem pembelajaran.
C.     Kompetensi
Setelah terlibat secara aktif, mahasiswa mampu:
1. Mengidentifikasi, mengkaji, dan memecahkan masalah pendidikan fisika berdasarkan landasan filosofis, historis, sosiologis, dan psikologis pendidikan.
2. Memahami dan menerapkan pandangan, pendekatan, teori, dan strategi pembelajaran dalam perencanaan dan pengembangan pendidikan fisika.
3. Memahami dan menerapkan pengelolaan kelas beserta evaluasinya.
D.     Materi Ajar
1.    Landasan historis pendidikan
2.    Landasan filosofis pendidikan
3.    Landasan legalitas, dan politis pendidikan
4.    Landasan ekonomi pendidikan
5.    Landasan sosiologis pendidikan
6.    Landasan Kurikuler pendidikan
7.    Teori-teori proses pembelajaran
8.    Teori-teori perkembangan kognitif
9.    Teori-teori konteks sosial
10.   Pengorganisasian isi pembelajaran
11.   Model-Model Pembelajaran Konstruktivistik
12.   Evaluasi pembelajaran



E.     Rencana Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke
Sub-Materi
Metode/Kegiatan Pembelajaran
Rujukan
1
Pendahuluan
Presentasi, diskusi, konfirmasi
Course Outline
2
Landasan historis pendidikan
Presentasi, diskusi, konfirmasi
Ornstein dkk, 2012
3
Landasan filosofis pendidikan
Presentasi, diskusi, konfirmasi
Ornstein dkk, 2012
4
Landasan legalitas dan politis pendidikan
Presentasi, diskusi, konfirmasi
Ornstein dkk, 2012
5
Landasan ekonomi pendidikan
Presentasi, diskusi, konfirmasi
Ornstein dkk, 2012
6
Landasan sosiologis pendidikan
Presentasi, diskusi, konfirmasi
Ornstein dkk, 2012
7
Landasan kurikuler pendidikan
Presentasi, diskusi, konfirmasi
Ornstein dkk, 2012
8
Tes Tengah Semester
9
Teori-teori proses pembelajaran
Presentasi, diskusi, konfirmasi
Gredler, 2009
10
Teori-teori perkembangan kognitif
Presentasi, diskusi, konfirmasi
Gredler, 2009
11
Teori-teori konteks sosial
Presentasi, diskusi, konfirmasi
Gredler, 2009
12
Pengorganisasian isi pembelajaran

Presentasi, diskusi, konfirmasi
Arends, 2012
13
Model-model Pembelajaran Konstruktivistik
Presentasi, diskusi, konfirmasi
Arends, 2012
14
Evaluasi pembelajaran
Presentasi, diskusi, konfirmasi
Arends,2012
15
Tes Akhir Semester
16
Pemantapan Persiapan UAS

F.       Penilaian
1.      Setiap kelompok membuat makalah (print out) dan menyajikan  pada topik yang ditentukan (A1).
2.      Setiap kelompok merevisi makalah A1 berdasarkan masukkan kelompok lain dan dosen dalam bentuk soft copy A2
3.      Setiap mahasiswa mengikuti tes tengah dan akhir semester (A3 dan A4) Landasan Pendidikan dan Pembelajaran.
4.      Nilai akhir = (A1 + A2 + A3 + 2A4)/5
G.    Sumber Rujukan
1.      Anderson, LW dan Krathwohl, DR, 2001 A Taxonomy for Learning Teaching and Assessing. New York: Addison Wesly Longman Inc
2.      Arends, R. I. 2012. Learning to Teach. New York: McGraw-Hill.
3.      Barba, R.H. 1995. Science in the ulticultural Classroom. Boston: Alyn &Bacon
4.      Joyce, W., & Weil, M. (with Calhoun, E). 200. Models of Teaching. Sixth Edition. Boston: Allyn Bacon, A Pearson Education Company
5.      Lawson, A.E.. 1994. Science Teaching and the Development of Thinking. California: Wadsworth Publishing Company
6.      Ornstein, A. C., Levine, D. U., dan Gutek, G. L. 2011. Foundations of Education. Belmont, CA: Wadsworth.
7.      Gredler, M. 2009. Learning and Instruction, Theory into Practice. Upper Saddle River, N J: Merrill.
8.       



                                                        
















Sabtu, 22 Agustus 2015

Course Outline S2 Pendidikan Fisika




Course Outline
Matakuliah di Program S2 Pendidikan Fisika

A.     Identitas Matakuliah
1.          Nama Matakuliah                : Mekanika Klasik
2.          Kode                                    : 522
3.          Sks/js                                    : 2/2
4.          Semester                              : 1
5.          Dosen                                   : Dr. Markus Diantoro, M.Si

B.     Deskripsi Matakuliah
Kuliah Mekanika klasik ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan tentang konsep-konsep fisika dalam tinjauan mekanika secara klasik yang lebih umum. Materi kuliah difokuskan pada pembahasan materi mekanika Newton, kalkulus variasi, persamaan gerak Lagrange, persamaan Hamiltonian, gerak dalam medan gaya sentral, kinetika tumbukan dua benda, gerak dalam kerangka acuan non-inersial, dinamika benda tegar, sistem osilasi kecil, dan teori relativitas khusus.

C.     Kompetensi
Mampu menganalisis posisi, kecepatan, percepatan pada tiga sistem koordinat berbeda
Mampu menganalisis sistem gerak dengan acuan inersial dan rotasional
Mampu menganalisis rotasi benda tegar berkaitan dengan tensor inersia dan sumbu utama
Mampu membuat generalisasi koordinat, gaya, energi sistem gerak
Mampu menganalisis sistem gerak dengan persamaan Lagrange
Mampu menganalisis sistem gerak dengan persamaan Hamilton
Menganalisis persamaan Schroedinger berdasarkan persamaan Hamilton

D.     Materi Kuliah
Cartesian Coordinate, Cylindrical Coordinate, Spherical Coordinate
Describing Position, and its derivation in term of time  in 3D, and 3 coordinates
Forces and Newton System, Simple motions, Damped motions
Celestial Mechanics, Rigid Body motions
Calculus Variations
Lagrange’s Formulation, Simple Lagrange Systems
Hamilton’s Formulation, Simple Hamilton Systems
Schroedinger Equations
E.     Rencana Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke
Sub-Materi
Metode/Kegiatan Pembelajaran
1
Deskripsi Mekanika klasik-kuantum. Representasi posisi dalam Tiga sistem koordinat utama dan turunannya,
DI, Kerja kelompok, Diskusi kelompok
2
Representasi posisi, kecepatan dan kecepatan dalam Tiga sistem koordinat utama dan turunannya,
DI, Kerja Mandiri, Diskusi kelompok
3
Mekanika Newton dengan sistem koordinat inersial dan rotasi
DI, Kerja kelompok, Diskusi kelompok
4
Mekanika Benda Tegar; Rotasi Inersial,
DI, Kerja kelompok, Diskusi kelompok
5
Tensor Inersia, Energi kinetik rotasional benda tegar
DI, Kerja kelompok, Diskusi kelompok
6
Sumbu utama dan transformasi sumbu utama
DI, Kerja kelompok, Diskusi kelompok
7
Top-tip teori
Tugas mandiri, diskusi kelompok
8
UTS I
NA
9
Persamaan Lagrange; Koordinat umum, Gaya umum
DI, Kerja kelompok, Diskusi kelompok
10
Pers Lagrange untuk Nonholonomik dan aplikasi sederhana
DI, Kerja kelompok, Diskusi kelompok
11
Analisis gerak gabungan
DI, Tugas mandiri, Diskusi kelompok
12
Teori Hamilton: Persamaan Hamilton
DI, Kerja kelompok, Diskusi kelompok
13
Persamaan Lagrange dari Prinsip Hamilton dan aplikasi sederhana
DI, Kerja kelompok, Diskusi kelompok
14
Analisis gerak gabungan dengan persamaan Hamilton
Tugas mandiri
15
Hamiltonian dan Persamaan Schroedinger
DI, Kerja kelompok, Diskusi kelompok
16
UTS II
NA

F.       Penilaian
Bobot:
Aktivitas dan ide =  0,5, kehadiran dll. = 0,5, Tugas mandiri = 1, UTS = 2, UAS=2.
G.      Sumber Rujukan
1.      Josef S. Torok, Analytical Mechanics with an Introduction to Dynamical System, John Wiley  and Son, New York, 2000
2.      J. Michael Finn. Classical Mechanics, Infinity Sceince Press , Massachuset, 2008
3.      David Hestetness, New Foundation for Classical Mechanics, Kluwer Academic Pub. New York, 2002
4.      Walter Greiner, System of Particles and Hamiltonian Dynamics, NY 2003
5.      Atam P Arya etc..
H. Peralatan/ Media
       1. Komputer/ laptop